Senin, 12 Maret 2012

Mengakui Kredibilitas Perempuan Berdasarkan Unwritten Law

Suatu kebanggaan bahwa saya dilahirkan sebagai seorang perempuan dengan segala kodratnya. Menjadi seorang perempuan bukanlah hal yang membuat kita merasa bahwa kita tidak bisa melakukan apa yang biasa dilakukan oleh kaum adam. Itu adalah stereotype yang salah dan entah kenapa sampai blog ini saya terbitkan pun masih saja hal itu berkembang. Tidak bisa dipungkiri bahwa strata kaum adam di dalam lingkungan kita tentunya berada di atas strata kaum hawa. Tetapi juga bukanlah suatu kesalahan apabila kaum hawa mencoba melakukan apa yang dilakukan oleh kaum adam. Menurut saya itu bukanlah dimaksudkan untuk menyaingi kaum adam, tetapi lebih dari itu, semangat untuk menjadi pribadi yang jauh lebih independent menjadi alasan yang kuat.
Sebuah kultur budaya juga mempengaruhi adanya anggapan-anggapan yang beredar di masyarakat. Faktanya kita adalah perempuan timur yang hidup dengan berjuta unwritten law yang terkait dengan budaya. Misalnya saja terdapat ketetapan tidak tertulis bahwa perempuan yang di anggap baik adalah perempuan penurut yang tidak pernah membantah. Bagi saya, stereotype seperti itu sudah selayaknya diubah. Tetapi bukan berarti saya menganjurkan anda untuk menjadi pembangkang, melainkan cobalah untuk suarakan suara anda. Jangan terlalu menghiraukan unwritten law yang nantinya akan menahan anda. Buatlah hidup anda menjadi lebih bermakna dengan menyampaikan apa yang ingin anda sampaikan. Mulailah untuk berubah. Karena hidup anda berada di tangan anda, bukan pada orang lain.

Jumat, 24 Desember 2010

malam yang lalu dan sama

sebuah permintaan maaf mucul dari mulut seorang teman,,"maaf" katanya,,untuk apa??
semua berasal dari sebuah kesalahan yang dia lakukan, yang sebenarnya aku pun tahu,,aku merasakan sakitnya,,tapi aku diam,,
tapi untuk apa minta maaf?? tidak berguna dan tidak akan memperbaiki keadaan,,aku juga gak akan menoleh,,trust me,,I'm happy with my life,,
sebuah kata maaf tidak akan pernah ada artinya untukku semenjak malam itu,,NEVER,,kamu kemanakan perasaanku waktu itu kalau sekarang minta maaf?? USELESS,,
atau mungkn dia baru saja menyadari kesalahannya? bagus kalau begitu,,maka jangan minta maaf kepadaku,,minta maaflah pada TUHAN,,berdoalah agar setiap tetes air mata yang menetes dipipiku tidak menjadi karma buatmu,,
lantas,,apakah aku senang atau sedih mendengar ucapan maafnya ??
hanya ada sebuah lagu yang mengalun kok :))

"..pergilah kau,,pergi dari hidupku.."
"..bawalah semua rasa bersalahmu.."
"..pergilah kau,,pergi dari hidupku.."
"..bawalah rahasiamu..yang tak ingin kutahui.."

sedikit skenario Tuhan

orang sering bilang,"ada pertemuan pasti ada perpisahan". saya percaya itu terjadi, karna memang tak ada yang abadi. tapi walaupun sering terjadi, tetap sja susah dijalani.
dan pertemuan itu terjadi kurang lebih setahun empat bulan yang lalu (dengan tanggal yang tidak saya ingat). singkat crita ternyata setelah setahun empat bulan berjalan, tiba saatnya harus mundur, keluar. saya bahkan butuh waktu 3 hari untuk menyiapkan batin untuk pamitan. tapi nyatanya, saya tetap pamitan dngn keadaan mbrebesmili alias berkaca-kaca ( ini dilakukan dengn teman di USA). sangat susah untuk melepas kenangan dan semua teman. ini masih dengan satu orang saja sudah nangis2,,apalg nanti dngn tujuh tempat itu? well I have no idea.

tapi sooner or later,saya memang harus say goodbye. kalian juga harus melepas saya(walaupun aku tau ada yg berat hati). disisa hari2 terakhir ini mungkin saya hanya ingin agar semua salah saya dimaafkan. tidak ada pesan apa2 dari saya. saya berdoa semoga smua bisa menjadi lebih baik. to my kids, please be kind always (I'm sorry,nggak bisa nemenin lg). they've made my day colourful however. to all my friends, see u next time, trima kasih sudah jadi teman terbaik saya selama ini.

dan akhirnya, memang berpisah adalah jalan yang terbaik.

kotak karena individu? meminjam istilah teman..

Kotak karena individu ?

Jika saya menyuruh anda untuk menggambar bola, maka bola apa yang akan anda gambar?
  1. Bola basket
  2. Bola volly
  3. Bola tennis
  4. Bola sepak
  5. Bola sepak

Anda lihat sendiri bukan? Hanya satu kata saja, “Bola” dan begitu banyak pilihan yang tersedia. Tinggal hati anda yang menentukan.
Tulisan ini hanya berisi sedikit pemikiran saya yang sangat kerdil. Saya dilahirkan, tumbuh dan besar di lingkungan yang beragama. Tanpa perlu saya sebutkan agama apa yang saya anut (saya tidak mau ada SARA disini), saya rasa anda semua sudah tahu. Sebenarnya apakah agama itu? Kalau saya boleh mengutip salah satu ucapan teman saya sih, katanya agama hanyalah buah pemikiran manusia saja.

Lalu bagaimana dengan saya? saya tahu dan saya percaya, ada Tuhan diatas sana, ada yang maha kuasa atas segala kehidupan di dunia ini. Tapi seperti apa Tuhan itu, saya tidak tahu.
Terkadang saya merasa Tuhan ada di dekat saya, namun tak jarang saya merasa Tuhan jauh sekali dari hati saya. Ada hal yang nggak make sense tentang konsep Tuhan untuk saya, tapi bukan berarti saya menjelekkan agama tertentu. Bukan begitu yang saya maksud. Semua agama itu baik, selama yang diajarkan juga baik, hanya individunya saja yang mengkotak-kotakkan konsep Tuhan itu.

Tuhan itu satu, hanya kita yang berbeda. Tuhan mengajarkan baik, hanya manusia yang memberikan implementasi berbeda. Tuhan menyayangi kita, hanya manusia yang tak sadar (termasuk saya). Jadi janganlah lagi mengkotak-kotakkan konsep Tuhan dalam bingkai agama yang terlalu ekstrem. Apapun dan bagaimanapun agama dan Tuhan kita, selama itu baik, maka mari kita berdamai (berdamai dengan diri sendiri dan umat lain). Saya tengah mengalami persimpangan dengan konsep Tuhan. Saya tidak atheis, hanya saya kurang mengerti Tuhan akan menuntun saya dalam bentuk apa nanti. Tuhan yang tahu betapa besar kecamuk yang melanda hati saya malam ini. Dan saya yang memutuskan untuk mencari jawabannya. Bukan anda, kamu, atau yang lain. Saya tidak mau menjadi “kotak” karena orang lain. Saya ingin menjadi yakin ketika memang hati saya sudah yakin dengan “kotak” yang akan saya pilih nanti.